Kamis, 01 September 2016

BHS.INDONESIA

Majas adalah suatu gaya bahasa yang berbentuk kiasan/perumpamaan yang digunakan untuk memperindah suatu kalimat baik itu lisan atau pun tertulis dengan memanfaatkan kekayaan bahasa untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak dan pembicaranya.

Majas biasanya digunakan pada puisi dan prosa, tetapi lebih banyak digunakan pada puisi.


Jenis/Macam-macam Majas Berikut Contohnya

Secara garis besar majas terbagi atas 4 jenis yaitu :
  1. Majas Perbandingan
  2. Majas Pertentangan
  3. Majas Sindiran
  4. Majas Penegasan

Majas Perbandingan

a.    PERSONIFIKASI
Majas personifikasi ialah gaya bahasa yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah seperti benda hidup.
Contoh :
  • Kereta api tua itu meraung-raung di tengah kesunyian malam
  • Pena itu menari-nari diatas meja
  • Angin berbisik lembut menyampaikan salamku padanya
b.    METAFORA
Majas metafora ialah majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh :
  • Aku ialah angin yang kembara
  • Dewi malam telah pergi keluar dari balik awan
  • Bumi layaknya perempuan jalang
c.    Hiperbola
Majas hiperbola ialah pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga tidak masuk akal.
Contoh :
  • Harga bahan bakar bensin membumbung tinggi
  • Ibu itu terkejut setengah mati ketika mendengar anaknya tidak lulus UN
  • Bapakku membanting tulang demi menghidupi keluarga
d.    Litotes
Majas litotes ialah ungkapan yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sesungguhnya dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh :
  • Apa yang kami berikan memang tak berarti bagimu
  • Mampirlah ke gubuk jelek kami ini
  • Perjuangan kami hanyalah setitik air di seluruh luas samudera
e.    Asosiasi
Majas asosiasi adalah ungkapan yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena persamaan sifat.
Contoh :
  • Semangatnya keras bagai baja
  • Wajahnya bagai pinang dibelah dua
  • Bagai laksana tak bertuan
f.     Metonimia
Majas metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan merek dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang diperguanakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan.
Contoh :
  • Lidahku digoyang oleh SarimiSotoKoya
  • LionAir selalu membawaku terbang keliling dunia
  • PopIce selalu melegakan tenggorokanku disaat kehausan
g.    Eufimisme
Majas eufimisme ialah pengungkapan kata-kata yang dianggap tabu atau dirasa kasar dan mengganti dengan kata-kata lain yang lebih halus atau pantas.
Contoh :
  • Tunanetra itu berjalan beriringan
  • Maaf, Ibu ini pendengarannya sudah berkurang
  • Pemerintah sedang memberantas tunasusila
h.    Alegori
Majas alegori ialah gaya bahasa yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh : Imam ialah kemudi dalam mengarungi zaman
i.     Alusio
Majas alusio ialah pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh : Apakah peristiwa Semanggi bisa terjadi lagi disini?
j.     Simile
Majas simile ialah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, laksana, bagaikan, dan lain-lain.
Contoh :
  • Tatapannya laksana macan menerkam
  • Raut wajahnya bagai bola api
k.    Antropomorfisme
Majas metafora ialah kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Contoh : Setelah tiba di kaki gunung ia beristirahat di mulut sungai
l.     Sinestesia
Majas metafora ialah ungkapan yang menghubungkan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain.
Contoh : Betapa sedap memandang gadis cantik yang selesai bersolek
m.  Aptronim
Majas aptronim ialah pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Contoh : Karena di depan rumahnya ada pohon rambutan, ia dipanggil Juragan Rambutan
n.    Sinekdoke
1.   Pars pro toto = Majas yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan
Contoh :Sudah seminggu lamanya dia tidak kelihatan batang hidungnya
2.   Totum pro parte = Majas yang mengungkapakan seluruh untuk sebagian
Contoh : SMPN 1 Pangkalan Kerinci menjuarai pertandingan karate se-Riau
o.    Fabel
Majas fabel ialah menyatakan perilaku bintang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Contoh :
  • Semut-semut itu saling bekerja sama untuk membawa pulang makanan besar itu
  • Kucing itu berpikir keras, bagaimana cara terbaik untuk menyantap tikus di depannya
p.    Parabel
Parabel ialah ungkapan atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
Contoh : Cerita Adam dan Hawa
q.    Perifrase
Ungkapan yang panjang untuk mengganti ungkapan yang lebih pendek.
Contoh : Kemanapun ia pergi, ia selalu menunggangi besi tua bertuliskan Honda tahun 1945
r.     Eponim
Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Contoh :
  • Gelora ‘Bung Karno’
  • Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II Palembang
s.    Simbolik
Gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan memakai simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Contoh : Ungkapan perasaan cinta dengan bunga dan coklat

t.   Disfemisme
Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Contoh: Apa kabar, Paimin? (Padahal, ia sedang bicara kepada kakeknya sendiri)

u.   Depersonifikasi
Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa
Contoh : Andai engkau jadi buku, aku akan jadi penanya

v.   Hipokorisme
Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Contoh: Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu, yang membuat Otok kian terkesima.


Majas Sindiran

a. Ironi
Majas ironi adalah majas sindiran yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir seseorang.
Contoh : 
  • Rapormu sungguh indah, dihiasi dengan warna merah merona
  • Apalah artinya aku yang cuma anak ingusan dan tak mengerti apa-apa
  • Cepat benar kau datang sehingga undangan telah lama meninggalkan tempat ini.
b. Sinisme
Majas sinisme yaitu majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya, seperti ironi tetapi kasar.
Contoh :
  • Tak berkata pun aku sudah bosan mendengar ocehan mulutmu.
  • Rasanya ingin kupatahkan kepalamu jika hal seperti ini terus terjadi. 
c. Sarkasme
Majas sarkasme ialah majas sindiran yang sangat kasar dan menyakitkan
Contoh :
  • Dasar buaya!, seenaknya kau perlakukan aku sesuka hatimu
  • Dasar gajah!, tak lihat kah kau aku berdiri di hadapanmu

Majas Penegasan

a. Pleonasme
Majas pleonasme yaitu majas yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi. Contoh : 
Kucing itu naik ke atas meja
Budi naik ke atas atap rumah
Adik mundur ke belakang
b. Repetisi
Majas repetisi yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali. Contoh : 
Cinta ialah anugrah. Cinta ialah kesetiaan. Cinta ialah kerinduan. Cinta ialah pengorbanan.
Hidup ialah perjalanan. Hidup ialah belajar. Hidup ialah perjalanan menuju kematian
c. Paralelisme
Majas paralelisme hampir sama dengan majas repetisi, tetapi lebih banyak dipakai dalam puisi. Paralelisme dibagi menjadi dua, yaitu anafora dan epifora. 
Anafora ialah pengulang kata atau frase yang terdapat di awal kalimat. 
Contoh : 
  • Kamu lah segalanya untukku
  • Kamu lah pujaan hati ini
  • Kamu lah pelipur keresahan jiwa ini
Epifora ialah pengulangan kata atau frase yang terdapat di akhir kalimat. 
Contoh : 
  • Kalau Kamu mau, aku akan datang
  • Jika Kamu berkenan, aku akan datang
  • Bila Kamu minta, aku akan datang
d. Klimaks
Majas klimaks ialah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata yang makin lama, makin memuncak pengertiannya. 
Contoh : 
Psikologi perkembangan mempelajari usia parental, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai usia lanjut.
e. Anti Klimaks
Majas anti klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin lama bertambah lemah pengertiannya. 
Contoh : 
Jangankan seribu atau seratus, serupiah pun aku tak punya.
f. Majas okupasi
Majas okupasi adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan. 
Contoh : 
Merokok dapat mengganggu kesehatan, tetapi si perokok tidak bisa menghentikan kebiasaannya. Maka bermunculanlah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak.

Majas Penegasan Pertentangan

a. Paradoks
Majas ini terlihat seolah-olah ada pertentangan atau majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh :
  • Dia merasa kesepian di antara banyaknya orang yang sedang berpesta
  • Gajinya besar, tapi hidupnya melarat. Artinya, uang cukup, tetapi jiwanya menderita

b. Antitesis
Majas pertentangan yang menggunakan paduan kata yang berlawanan arti.
Contoh :
  • Tua muda, besar kecil, semuanya hadir di tempat itu
  • Besar-kecil, tua-muda, hitam-putih, semua bisa merasakan kebahagiaan bersama di hari raya Idul Fitri.

c. Kontradiksio Interminis
Majas yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sudah dikatakan semula. Apa yang sudah dikatakan, disangkal lagi oleh ucapan kemudian.
Contoh :
  • Semuanya sudah hadir, kecuali Si Amir. Kalau masih ada yang belum hadir, mengapa dikatakan “semua” sudah hadir.
  • Wajahmu sungguh sangat sempurna, tapi sayang banyak jerawatnya

0 komentar:

Posting Komentar